JAKARTA – Rencana Apple untuk membuka Apple Store pada The Exchange TRX dalam Kuala Lumpur bikin warganet heboh. Mereka bertanya-tanya mengapa Apple justru tiada mendirikan Apple Store pada Indonesia?
Tapi, sebenarnya apa sih yang membedakan Apple Store dengan toko ritel Apple di tempat Indonesia yang dimaksud sudah ada ada seperti Apple Authorized Reseller ataupun Apple Premium Store?
Secara konsep, Apple Store lebih banyak dari sekadar saluran penjualan. Sebab, Apple Store dirancang sebagai pusat pengalaman maupun belajar untuk mendapatkan hasil maksimal dari barang lalu layanan Apple.
Apple Store akan memberikan pengalaman digital yang dimaksud sesuai permintaan pengguna. Misalnya, karyawan Apple Store dapat lebih lanjut memahami pengunjung yang dimaksud datang hanya sekali dengan menggunakan kode QR.
Pengunjung dapat membagikan daftar perangkat Apple yang tersebut mereka miliki, memungkinkan staf terlatih untuk segera memberikan rekomendasi yang dimaksud tepat.
Pembeda utama lainnya adalah Today at Apple, yang dimaksud pada dasarnya adalah ruang terbuka untuk umum, bahkan tidak pengguna Apple.
Di sinilah Apple menyelenggarakan lokakarya atau kelas, mulai dari menimbulkan emoji hingga kelas fotografi iPhone, bahkan konser musik.
Anda dapat mengakibatkan perangkat Apple atau jikalau tiada memilikinya, ada unit demo untuk dicoba sendiri. Nah, berikut adalah perbedaan antara Apple Store resmi kemudian milik pengecer atau distributor:
Apple Store
Kepemilikan juga Pengelolaan: Dimiliki kemudian dioperasikan secara langsung oleh Apple.
Desain kemudian Tata Letak: Mengikuti standar desain global Apple yang dimaksud konsisten, dengan penekanan pada estetika minimalis kemudian modern.
Staf: Karyawan dilatih dengan segera oleh Apple serta miliki pengetahuan mendalam tentang barang kemudian layanan Apple.
Layanan: Menawarkan berbagai layanan seperti Genius Bar untuk dukungan teknis, Today at Apple untuk lokakarya juga acara, juga acara Trade-In.